MASJID AGUNG AL-FATHU KABUPATEN BANDUNG



 TEKS KHUTBAH ‘IDUL ADHA 1430 H/2009 M
Judul                 : Menimba Hikmah ‘Idul Adha untuk Bermuhasabah
Oleh                  : KH.  Muhmmad Ridwan



Allohu Akbar.... 9 x
Sidang roimakumulloh.
Bahwa hari ini adalah hari yang diagungkan dan dimulyakan Allah SWT sehingga sebagian orang menyebut bulan Dzulhijjah bulan Rayagung karena dibulan tersebut banyak kejadian yang membuktikan kemaha Agungan Alloh SWT untuk dijadikan pedoman manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan di dunia fana ini.
Tanggal 9 Dzulhijjah disebut hari ‘Arofah, jutaan orang berihrom wukuf di ‘Arofah duduk bersimpuh diatas hamparan pasir dan beratapan panasnya sinar matahari tanpa terkecuali semua lisannya berdzikir dan bertasbih, tahmid, tahlil dan takbir menggambarkan kita bagaimana diyaomil mahsyar nanti, beribadah mengharap Ridla Alloh semata.
‘Arofah mengingatkan kita tatkala Alloh akan menjadikan manusia pemimpin di muka bumi menempatkan nabiyulloh Adam AS bersama istrinya Hawa di syurga dan diperintahkan Allah untuk hidup tenang namun satu hal yang dilarang Allah untuk tidak mendekati sebuah pohon. Seluruh malaikat tunduk kepada perintah Alloh untuk bersujud kepada Nabi Adam AS terkecuali Iblis menampakan sifat takabur, khiyanat, hasud dan kesombongannya tidak mau sujud dan terla’nat. Sikap iri dengki atau hasudnya Iblis menjadikan sebab Nabiyulloh Adam AS dan istrinya diturunkan kebumi pada tempat yang jaraknya sangat jauh dengan tugas sebagai Kholifah membudayakan dan memproduktifkan alam untuk sarana Ibadah mengharap Ridlo Alloh SWT.
Upaya melaksanakan kehalifahannya Adam AS mengambil langkah sistematis :
  1. Menerima takdir dari Alloh menerima amanat pemjadi pemimpin di muka bumi dengan segala konsekwensinya.
  2. Menggali langkahnya bertaubat kepada Alloh dan memohon dipertemukan dengan istrinya hawa sebagai mitra hidup.
  3. Setelah dipertemukan disatu tempat yang disebut ‘Arofah dengan Ridlo dan Rahmat Alloh SWT pertolonganpun datang permohonan Tobat Nabi Adam As dan Istrinya mendapat ampunan.
  4. Berupaya maksimal memenuhi tugas dar Alloh untuk kembali masuk Syurga beserta Istrinya dengan mendidik, mengajak dan membina istri dan keturunannya untuk bertaqwa dan beribadah kepada Alloh. Godaan dan tantangan yang sangat berat dihadapinya bahkan terjadinya pembunuhan yang pertama kalinya di dunia ini tatkala anak-anak Adam tidak mau taat kepada perintah Alloh dan tidak Ridla hidup diatur dengan hukum dan ketentuan Alloh mereka berebut harta, wanita dan tahta merasa dirinya yang benar sementara salah dituduhkan kepada orang lain. Padahal benar hanya milik Alloh, manusia tempatnya khilaf salah namun menusia harus berusaha optimal dalam mengarungi aspek kehidupan menghindari khilaf, salah dan dosa mendekati kebenaran Alloh.
Begaimana seorang khalifah bisa melaksanakan ke khalifahannya (kepemimpinannya) dengan baik apabila tidak taat kepada perintah Alloh, tidak Ridla diatur oleh hukum Alloh dirinya merasa paling benar karena aturan sendiri sementara salah ditudingkan kepada orang lain. Faham, pendapat, pola fikir boleh berbeda tapi jangan bertentangan dengan aturan Alloh. Apabila perbedaan itu terjadi kembali kepada hukum Alloh (Islah) dengan dasar taqwa agar mendapat rahmat Alloh. Karenanya hari ini disebut hari ‘Idul Hajji (lebaran haji) setelah jama’ah haji wujuf di ‘Arofah fikiran dan hatinya menanggalkan harta, jabatan yang diamanatkan Alloh terkecuali tobat berdzikir memohon ampunan dan ridla Alloh serta mendapat haji mabrur. Karena janji Alloh sesuai sabda Rosululloh SAW : tiada pahala bagi haji yang mabrur kecuali syurga.
Allohu akbar ............ 3 x
Sidang “id Rohimakumulloh.
Hari ini disebut juga ‘Idul Adha atau ‘Idul Qurban mengingatkan kita bagaimana tatkala Nabiyulloh Ibrahim AS Kholilulloh menghadapi tantangan dan ujian dari Alloh SWT untuk mewujudkan dirinya sebagai muwahhid dan membentuk keluarga yang sakinah dan muttaqin. Salah satu ujian Alloh memerintahkan Ibrahim menyembelih Nabiyulloh Ismail AS puteranya yang sangat dicintainya dari Ibunda Siti Hajar. Sebelum mengajak tetangga, masyarakat dan ummat yang diamanatkan Alloh SWT Nabiyulloh Ibrahim AS mengajak orang tua, mendidik istri dan anak untuk bertauhid dan sabar sebagai dasar pola kepemimpinan Ibrahim mengawali kesuksesan melaksanakan risalah ke rosulannya. Karenanya tidak perlu heran apabila atsar (tapak) perjuangan menegakan risalah ke rosulan nabi Ibrahim beserta Istri dan puteranya yang bermodalkan tauhid dan keimanan diabadikan Alloh hingga Qiyamat nanti bahkan dijadikan Millah bagi Rsululloh SAW dan ummatnya.
Diantara sekian banyak ujian dan cobaan yang diberikan Alloh SWT :
  1. Disadari atau tidak keagungan Alloh yang dianugrahkan melalui Siti Hajar istri yang salihah menempatkan kesedihan dan keprihatinan dalam konteks Ibadah lari dari sofa ke Marwah bolak balik dengan cucuran keringat dan tetesan air mata namun hati tetap taqorub dan lisan berdzikir saat itu pula atas idzin dan ridlo Alloh turun pertolongan Alloh air zamzam memancar tiada henti hingga qiyamat nanti.
  2. Alloh SWT memerintahkan Ibrahim menyembelih Nabiyulloh Ismail AS puternya yang sangat dicintai dari Ibunda Hajar sudah bisa dipastikan bagaimana seorang Bapak sekaligus Rosul harus mampu memberikan motivasi/pemahaman dengan kehnik komunikasi yang penuh hikmah dan bijaksana. Akhirnya mereka bertiga sepakat untuk mufakat berniyat Ibadah mengharap Ridlo Alloh semata tanpa adu argumentasi dan debat merasa dirinya benar atau menuding orang lain salah.
Ibrahim beserta puteranya Ismail menuju Mina sementara Hajar istrinya menunggu penuh tawakal dan sabar akan penyembelihan Ismail, membuktikan hati taqorrub kepada Alloh. Melihat kejadian seperti itu, iblispun semakin beringas mendekatinya, memerintahkan syetan untuk lebih giat menggoda Ibrahim, Ismail dan Hajar sehingga muncul kaefiyyah wajib haji melempar tiga jumroh di Mina. Itulah kelezatan Ni’mat mendapat karunia Iman dengan ranting-rantingnya berupa ketaatan kepada perintah Alloh SWT, Ridlo diatur  dengan hukum Alloh, tawakal dalam berniat, sabar dalam menghadapi tantangan dan ujian serta menyerah (tafwid) atas segala takdir keputusan Alloh.
Sidang ‘Id Rohumakumulloh.
Berangkat dari sebagian tarikh Nabi dan Rosul Alloh tersebut diatas dalam melaksanakan risalah ke rosulannya, marilah ‘Idul Adha ini hari yang diagungkan Alloh SWT, jadikan momentum bagi kita masing-masing untuk bermuhasabah membuat perhitungan atas amaliyah kehidupan kita di dunia ini sebelum wafat ajal kepastian dari Alloh tiba, agar kita dapat menjaga, memelihara diri senantiasa bertaqwa, untuk meraih ketenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat nanti, menempati syurga yang dijanjikan Alloh bagi orang yang muttaqin.
  1. Apabila jutaan jema’ah Haji sejak berihrom mengnjakan kakinya bermiqot di tanah Haram kemudian thowaf, sa’i dan wukuf, tiada hentinya berdzikir memohon ridlo dan ampunan Alloh serta meghfirohnya dengan pengorbanan besar mengerahkan tenaga, fikiran, harta, waktunya lama dan perjalanan jauh. Marilah kita gunakan kesempatan ini untuk bersimpuh di hadapan Alloh berdzikir, taqorrub kepada Alloh mengingat, menyadari dosa dan Ma’siyat yang pernah kita perbuat untuk segera memohon Ridlo dan ampunan Alloh SWT.
  2. Apabila jemaah Haji sedang dalam keadaan berihrom selalu pasrah dalam melaksanakan perintah Alloh seberat apapun, menjaga dan menjauhi hal-hal yang dilarang Alloh bahkan tatkala merasa dirinya berdosa tanpa diingatkan dan diperintah orang lain, seketika ia memohon ampunan baca istighfar dan membayar dam. Artinya tatkala kita melakukan kebenaran itu hanya pertolongan Rahmat Alloh semata, tetapi tatkala kita khilaf atau berbuat kesalahan itulah sifat milik manusia. Jangan sekali-kali mengaku benar milik kita salah ditudingkan kepada orang lain. Karena benar hanya milik Alloh sedangkan manusia tempatnya melakukan salah dan khilaf. Dalam konteks sosial kehidupan tatkala terjadi diantara kita ada perbedaan pendapat, pemahaman atau pola fikir hendaknya islah semua sepakat untuk kembali kepada ketentuan Alloh agar perbedaan itu menjadikan turunnya Rahmat Alloh SWT.
  3. Bagi yang berkesempatan menerima amanat rizki dari Alloh marilah kita berniyyat untuk taqorrub mendekatkan diri kepada Alloh dengan memotong hewan Qurban mengikuti syari’at Nabiyulloh Ibrahim AS dan Rosululloh SAW sekaligus membahagiakan ikhwan kita para dlu’afa dan fakir miskin.
Demikian, semoga Alloh memberikan keberkahan bagi kita sekalian menjadikan negeri ini aman, sejahtera berada diatas aturan dan hukum yang tidak bertentangan dengan yang disyare’atkan Alloh kepada Rosulnya.

Related Post :