TEKS
KHUTBAH ‘IDUL FITHRI 1434 H/2013 M
Judul
: Fitrah Manusia
Oleh : Drs. KH. Ahmad Solihin
Allahu
Akbar .............. 3 x
Hadirin
Jama’ah ‘Idul Fithri Rahimakumullah
Marilah
kita bersyukur ke hadirat Allah SWT atas kerunianya kita telah lulus ujian
selama satu bulan melaksanakan shaum Ramadhan. Kita telah diuji siang dan
malam, siang menahan haus dan lapar, malam kurang tidur karena harus tarawih,
tadarus dan makan shaur. Kesabaran kita telah diuji oleh Allah SWT.
Alhamdulillah pagi ini kita ber-‘Idul Fithri, kembali kepada kesucian karena
asal manusia memang suci, kekotoran manusia karena ulah manusia sendiri dengan
perbuatan Dosa. Semua dosa telah kita taubati dengan shaum Ramadhan dan
amaliyah lainnya, dosa kita telah disucikan, dengan berzakar fitrah sesuai
dengan sabda nabi : “Thuhratan
Lisshaaim, wathu’matan lil masaakiin,” zakat fitrah itu membersihkan diri
yang shaum dan memberi makan orang-orang miskin. Lebih bersih lagi apabila kita
telah membersihkan perut dari makanan dan minuman yang haram, membersihkan
lisan dari fitnah, bohong dan umpatan. Membersihkan mata dari melihat yang
haram, telinga dari mendengar yang tidak baik, tangan dari mengambil hak orang
lain, kaki dari melangkah ke tempat-tempat maksiyat, pikiran dari pikiran yang
bukan bukan, insya Allah bila telah demikian benar-benar ber ‘Idul Fithri.
Sekarang kita berkumpul
disini memenuhi penggilan Ilahi, melaksanakan pangabdian dalam arti yang seluas
luasnya, untuk mengharap maghfirah dan mardatillah. Semoga shalawat dan salam
dilimpahkan Allah kepada junjunan kita pemimpin besar revolusi dunia Nabi
Muhammad SAW yang telah mewariskan dienul Islam yang merupakan satu dasar,
pandangan dan keyakinan hidup yang tak dapat tersaingi oleh apapun dan
siapapun, tak dapat ditandingi atau diatasi oleh filsapat, ajaran atau aliran
kepercayaan buatan manusia manapun, baik yang telah lahir pada zaman bihari,
atau yang tengah lahir pada zaman kiwari, bahkan yang akan lahir kemudian hari.
Allahu Akbar 3 x
walillaahil hamd,
Pada pagi yang mulia ini,
berkat iradah dan inayah Allah, kita berkumpul bersimpuh untuk melaksanakan
shalat ‘Idul Fithri, dalam rangka merayakan Hari Raya Fitrah yang diikuti
bermiliyar umat Islam di seluruh Dunia, dengan ucapan Takbir, Tahlil dan
Tahmid.
‘Id mengandung dua arti
yaitu raya dan kembali. ‘Idul Fithri berarti hari raya fitrah dan kembali
kepada fitrah. Yang dimaksud dengan fitrah disini adalah kejadian manusia yang
asasi sekali, manusia fitrahnya adalah hanif, artinya kecenderungan dan
kerinduan kepada Allah (Al-Faathir) sang pencipta fitrah.
Manusia menurut fitrahnya
cenderung dan rindu kepada kesucian, kemuliaan, keindahan dan keadilan. Islam
adalah agama fitrah karena Islam itu Fitratullah dan ajarannya sesuai dengan
fitrah manusia. Salah satu kandungan makna fitrah yaitu cenderung dan rindu
kepada kebenaran. Pada dasarnya komitmen kepada kebenaran, jiwanya merasa
terikat dengan kebenaran. Apa kebenaran itu? Jawabannya adalah sebagaimana QS.
Al-Bakarah ayat 147 :
ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكَ
فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمُمۡتَرِينَ ١٤٧
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab
itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”
Karena itulah yang benar
itu ajaran Allah (Al-Qur’an) dan ajaran Rasulullah SAW (Al-Sunnah).
Marilah kita simak firman
Allah SWT dalam QS. Ali Imron Ayat 112 :
ضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ
أَيۡنَ مَا ثُقِفُوٓاْ إِلَّا بِحَبۡلٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبۡلٖ مِّنَ ٱلنَّاسِ
وَبَآءُو بِغَضَبٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَسۡكَنَةُۚ ذَٰلِكَ
بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ يَكۡفُرُونَ بَِٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَيَقۡتُلُونَ ٱلۡأَنۢبِيَآءَ
بِغَيۡرِ حَقّٖۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ ١١٢
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja
mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali
(perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah
dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada
ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian
itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
Marilah kita merenung
sejenak memperhatikan nasib bangsa kita saat ini, marilah kita jawab pertanyaan
bagi bangsa kita.
- Apakah bangsa hidup dalam kehinaan ?
- Apakah murka Allah sudah tiba? Dalam berbagai bentuk musibah?
- Apakah bangsa kita banyak yang miskin?
Bila semua jawabannya YA,
artinya kita kurang baik dalam hablumninallah dan hablumminannaas, kita akui
secara jujur agar kita segera memperbaiki diri, memperbaiki kesalahan dan
kekeliruan kita selama ini.
Kurang apa negeri kita ini,
mendapat anugrah Allah yang begitu melimpah ruah, berbagai kekayaan alam dari
barat sampai ketimur terbentang luas. Sumber daya alam dari berbagai kekayaan
alam tak akan ada habisnya bila dikelola dengan arif dan bijaksana,
dimanfaatkan dengan modal Iman dan Taqwa insya Allah akan mendatangkan berbagai
keberkahan. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-A’raf ayat 96 :
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ
ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ
وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ٩٦
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Hadirin
Jama’ah ‘Idul Fithri Rohimakumulloh
Tidak
kurang dari 5 (lima) fitrah yang kita semua harus kembali kesana sebagai bukti
keberhasilan shaum kita, yaitu :
- Fitrah bertuhan
Sebagaimana Firman Allah surat Al-‘Araaf 172 :
وَإِذۡ
أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ
وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ
شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا
غَٰفِلِينَ ١٧٢
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)"
- Fitrah Mulia
Sebagaimana Firman Allah surat Al-Isra ayat 70 :
۞وَلَقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِيٓ ءَادَمَ وَحَمَلۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡبَرِّ
وَٱلۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ كَثِيرٖ
مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيلٗا ٧٠
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
- Bersih dari Dosa
Sebagaimana sabda Nabi yang artinya : “barangsiapa yang
shaum Ramadhan atas dasar Iman dan Ihtisab, akan diampuni segala dosanya yang
telah lalu (HR. Bukhari)
- Fitrah Berakhlak Mulia
Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW yang artinya
“hanyalah aku diutus untuk menyempurnakan Akhlak Manusia.”
- Fitrah Berinteraksi Sosial
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Al Hujurat Ayat
12 :
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا
وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ
إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ ١٣
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”