MATERI KHUTBAH JUM’AT
Tanggal : 22 Mei 2015
Judul :
Bentuk Ketaqwaan
Oleh : Drs. KH. Harsono Sukandi
Segala puji bagi Allah dengan Rohmat dan Inayahnya kita termasuk orang
yang beriman. Iman kita akan termasuk sempurna apabila Iman melahirkan Ketaqwaan.
Aba beberapa bentuk ketaqwaan yang mengantarkan kita menjadi mukmin yang
sempurna dalam keimanan. Allah Berfirman : Surat At-Taubah Ayat 112.
ٱلتَّٰٓئِبُونَ
ٱلۡعَٰبِدُونَ ٱلۡحَٰمِدُونَ ٱلسَّٰٓئِحُونَ ٱلرَّٰكِعُونَ ٱلسَّٰجِدُونَ ٱلۡأٓمِرُونَ
بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱلنَّاهُونَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡحَٰفِظُونَ لِحُدُودِ ٱللَّهِۗ
وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ١١٢
“Mereka itu adalah
orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang
ruku´, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma´ruf dan mencegah berbuat munkar dan
yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”.
Ada beberapa bentuk
ketakwaan ayang akan mengantarkan menjadi mukmin yang sempurna dalam keimanan
yaitu :
- Bertaubat
Bertaubat adalah kembali
kepada Allah dengan meninggalkan segala bentuk yang akan menjauhkan dari yang
di ridhoi Allah SWT, taubat orang kafir meninggalkan kekafirannya taubat orang
yang munafik meninggalkan kemunafikannya, taubat orang maksiat meninggalkan
perbuatan maksiyat.
Taubat akan diterima Allah
SWT apabila kita mengingat perbuatan Dosa, dari mulai dibuka gerbang balig
sampai sekarang kita mengingat perbuatan dosa, kemudian dalam hati kita ada
rasa penyesalan bahkan berjanji kepada Allah tidak akan mengulangi perbuatan
dosa, apabila sedang berbuat dosa langsung ditinggalkan kemudian basahi diri
kita dengan perbanyak istighfar. Seandainya kita benar-benar bertaubat maka
Allah akan mengampuni semua dosa.
- Selalu beribadah dengan penuh keikhlasan.
Ketika melaksanakan perintah
Allah tidak ingin di sanjung semata-mata karena Allah SWT. Tunaikan dengan
sempurna apa yang di wajibkan Allah atas kamu berarti kamu adalah orang yang
paling taat beribadah.
- Memuji Allah
Orang yang sempurna imannya
memuji Allah bukan hanya sedang berbahagia, orang yang sempurna imannya
termasuk ketika kita sedang menderita. Kebanyakan orang – orang yang beriman menuji
Allah ketika sedang sukses dan bahagia. Ketika menderita tidak memuji kepada
Allah, padalah orang yang sempurna Imannya dia memuji Allah walaupun dalam
keadaan menderita. Sebagimana hadis yang datang dari Siti Aisyah : yang Artinya
:
“kata Siti Aisyah ketika
datang kepada Nabi urusan, yang mana urusan tersebut menyenangkan maka nabi
mengucapkan “segala puji bagi Allah dengan nikmatnya engkau telah memberikan
berbagai macam-macam kebaikan.” Ini hamdalah Nabi ketika mendapatkan kebaikan.
Begitu juga ketika
menderita, datang sesuatu yang Nabi tidak senang maka Nabi mengatakan : “segala
puji bagi Allah diatas segala keadaan.”
Hadirin yang berbahagia
Mari kita belajar memuji
Allah bukan hanya ketika berbahagia termasuk ketika menderita kita memuji
Allah. Karena di balik penderitaan ada jalan menuju kebahagiaan. Nanti di
Akhirat akan ada yang pertama dipanggil Allah untuk masuk Syurga, siapa mereka
?
Sabda Nabi yang Artinya : “
orang yang pertama dipanggil Allah untuk masuk Syurga pada hari kiamat orang
yang suka menuji Allah ketika berbahagia dan ketika menderita.”
- Orang yang Berpergian Keluar Rumah dengan Tujuan yang Baik.
Dari mulai keluar rumah
pergi mencari ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat termasuk ilmu yang
bermanfaat untuk dirinya, ilmu yang bermanfaat untuk umat, itu adalah orang
yang bertaqwa yang sempurna imannya orang yang rajin mencari ilmu yang hadir di
majlis ta’lim. Termasuk orang yang mencari rizky yang halal untuk memberikan
nafkah kepada keluarga dengan ikhlas dengan tujuan yang baik dengan cara yang
halal itu juga termasuk bentuk ketaqwaan yang akan mengantarkan kita menjadi
muslim yang sempurna.
Bukan hanya itu, bepergian untuk bertafakur, meneliti alam
bahwa itu adalah kebesaran Allah. Orang yang bepergian di jalan Allah mereka
adalah orang yang bertaqwa sehingga termasuk mukmin yang sempurna.
- Orang-orang yang Ruku dan Sujud
Artinya orang yang
melaksanakan Ibadah Shalat. Mengapa diperintahkan oleh Allah untuk Ruku dan
Sujud? Sebab ruku dan sujud adalah sebagian besar rukun Shalat. Bahkan ruku dan
sujud yang membedakan ibadah Shalat dengan ibadah lainnya.
Dikatakan oleh Allah ruku
dan sujud karena dengan ruku dan sujud melambangkan kita rendah di hadapan
Allah. Ketika membacakan Takbir sekalipun kita kaya kekayaan kita kecil yang
kaya adalah Allah, sekalipun kita mempunyai jabatan tinggi ketika membacakan
takbir terasa rendah Allah yang Maha Besar.
- Orang yang Suka Menyuruh berbuat Ma’ruf dan mencegah perbuatan Munkar.
Al Ma’ruf adalah sesuatu yang
diperintahkan Allah SWT. Ketika melihat keluarga kita belum melaksanakan Shalat
kita menyuruhnya, ketika anak kita padahal perempuan yang sudah balig belum
menutupi aurat maka kita menyuruhnya.
Dan Munkar adalah sesuatu
yang dilarang oleh Allah. Ketika keluarga, sahabat kita terjerumus kedalam
kemunkaran kita mencegahnya.
- Memelihara Batas-Batas Allah
Adalah hukum Allah, Syariat
Allah, ketetapan- keteapan Allah bagi manusia, bagi orang yang beriman baik
yang wajib dan haram itu ada ketetapan Allah yang harus kita pelihara. Apabila
kita mampu memeliharanya termasuk kita meninggalkan apa yang dilarang Allah SWT
maka kita sedang memelihara Syariat Allah SAW.
Sebagaimana Hadis Nabi
Muhammad SAW yang Artinya :
“Sesungguhnya Allah telah
menetapkan beberapa kewajiban kamu sekalian jangan pernah menyepelekannya.”
Hadirin yang di muliakan
Allah
Apabila kita rajin bertaubat,
beribadah dengan penuh keikhlasan, selalu memuji Allah, kita bepergian di jalan
Allah, kita selalu Ruku dan Sujud, kita Amar ma’ruf Nahi Munkar kemudian kita
memelihara Syariat-syariat Allah itulah Mukmin yang sempurna.
Sebagaimana firman Allah :
yang Artinya :
“Muhammad Sampaikanlah
berita yang berbahagia bagi orang-orang yang sempurna imannya.” Apa beritanya?
ialah kebaikan dunia dan Akhirat.
Mudah-mudahan Allah
melimpahkan hidayah kepada kita sehingga keimanan kita termasuk iman yang sempurna.
Amin.