TEKS KHUTBAH ‘IDUL ADHA 1431 H/2010 M
Judul : Hikmah Pelaksanaan Ibadah Qurban
Oleh : Drs. KH. Ahmad Solihin
Allahhu Akbar 3x
Hadrin walhadirot
jamaah ‘Idul Adha rohumakumullah
Segala puja dan puji kita sanjungkan kepada yang Maha Agung Allah SWT,
sholawat dan salam semoga Alloh curahkan kepada Nabi Akhir Zaman, pembawa
rahmat bagi seluruh alam, kanjeng Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan
sahabatnya, yang telah menuntun umatnya kepada jalan yang benar, jalan yang di
Ridloi-Nya Allah SWT.
Hari ini kita berkumpul disini setelah semalaman sutuk kita bertakbir,
tahlil dan tahmid mengagungkan Alloh, mengesakan-Nya serta memuji-Nya. Gema
takbir ini membahana diseluruh jagat raya, menggugah umat Islam diseluruh dunia
senantiasa mengakui kekuasaan Alloh, kebesarannya, kemahasuciannya, yang saat
ini sudah mulai luntur karena pengaruh hawa nafsu, pengaruh dunia, sehingga
cenderung manusiamakin menjauh dari Tuhannya yang akibatnya Tuhan-pun
menjauhkan Rahmat-Nya, mendekatkan musibah dan Azab-Nya akibat manusia lupa akan
keagungan Alloh, kebesaran-Nya serta ke-Maha Terpuji-Nya.
Hari ini saat nya kita kembali ke jalan-Nya, kembali ke ajaran-Nya, kembali
mensyi’arkan syariat-syariat-Nya, yang salah satunya adalah ibadah Haji dan
Qurban yang telah sisyari’atkan oleh Nabiyulloh Ibrahim AS.
Jutaan umat Islam kini sedang berkumpul di Tanah Suci, memenuhi panggilan
Ilahi untuk melaksanakan Ibadah Haji. Jutaan ternak berupa unta, sapi dan
kambing pun disembelih sebagai tanda ketaatan dan ketaqwaan mereka kepada Alloh
SWT, memenuhi perintah-Nya sebagaimana Firman-Nya dalam QS Al-Hajj ayat 27-28 :
وَأَذِّن فِي ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَجِّ
يَأۡتُوكَ رِجَالٗا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٖ يَأۡتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٖ ٢٧ لِّيَشۡهَدُواْ
مَنَٰفِعَ لَهُمۡ وَيَذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ فِيٓ أَيَّامٖ مَّعۡلُومَٰتٍ عَلَىٰ
مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلۡأَنۡعَٰمِۖ فَكُلُواْ مِنۡهَا وَأَطۡعِمُواْ ٱلۡبَآئِسَ
ٱلۡفَقِيرَ ٢٨
“27. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta
yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”
“28. supaya mereka menyaksikan
berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari
yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa
binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi)
berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”
Perintah yang terkandung dalam ayat ini yaitu perintah agar kita berhaji
dan berqurban dalam bentuk penyembelihan hewan ternak seperti unta, sapi atau
kambing, sekaligus menerangkan tentang tujuan Haji dan Qurban.
Tujuan Haji menurut ayat tersebut yaitu mengambil manfaat dari pergaulan
Internasional kerena haji merupakan kongres akbar umat Islam se-dunia melalui
undangan Alloh SWT. Berbagai bangsa dan suku yang berbeda, berbagai bahasa yang
tidak sama, berbagai adat istiadat yang bermacam-macam, yang sama hanya satu
yaitu Agama mereka, satu Tuhan mereka, satu tujuan mereka yaitu mengharapkan
Ridlo Alloh SWT.
Mereka bisa saling tukar informasi tentang dirinya, keluarganya,
ekonominya, pendididkannya, kesehatannya bahkan tentang keadaan negaranya
masing-masing, sehingga pulang kampung telah berbekal pengalaman yang sangat
berharga bagi kehidupan diri, keluarga, agama serta negaranya, yang baiknya
sebagai uswatun hasanah stau suri tauladan baginya, sedangkan yang jeleknya
dijadikan ibaroh atau pelajaran peringatan bagi dirinya.
Adapun tujuan Qurban menurut ayat tadi adalah kita berkecukupan menyisihkan
sebagian harta pemberian Alloh untuk menolong orang-orang yang sengsara, yang
fakir miskin, yang bernasib malang, yang kabarnya dinegeri subur ini telah
melebihi 40 juta orang, mereka mungkin tak pernah makan daging, sedangkan kita
ada yang sudah tak boleh makan daging karena kelabihan sehingga agar merekapun
dapat mencicipi nikmatnya makan daging walaupun hanya setahun sekali. Karena
itulah setelah Shalat ‘Id ini ditambah 3 hari berikutnya adalah hari-hari untuk
menyembelih Qurban.
Manfaat lain dari penyembelihan Qurban adalah untuk meningkatkan
penghasilan para peternak kecil, para pengembala kambing di kampung-kampung dan
pedesaan karena dengan banyaknya pesanan hewan otomatis harga akan meningkat, berlakulah
rumus supply and demand. Selain itu dengan persyaratan bahwa Qurban harus hewan
yang gemuk, yang sehat, tidak yang kurus apalagi yang sakit dapat mendorong
para peternak untuk meningkatkan pengetahuannya tentang bagaimana cara beternak
yang baik sehingga menghasilkan ternak-ternak yang sehat yang memenuhi
persyaratan Qurban, apalagi saat ini tengah merajalela berbagai penyakit yang
disebabkan oleh hewan, seperti penyakit anthtax dan flu burung.
Qurban dengan hewan yang tidak sehat sangat berbahaya bagi manusia.
Populasi ternakpun harus dipertahankan dengan penyembelihan hewan jantan sebab
jika yang disembelih yang betina akan habislah hewan tersebut.
Allohuakbar 3x walillahil hamdu.
Para jama’ah rohimakumulloh, sungguh banyak hikmah dan manfaat dari Ibadah
Qurban, antara lain :
- Membuktikan kasih sayang kita terhadap fakir miskin, kaum dlu’afa yang hidupnya melarat dan sengsara, kita buktikan hari ini, bahkan solidaritas sosial ini harus tetap berlanjut, harus merupakan kegiatan rutin kita, bahkan kalau perlu dilembagakan. Berbagai program Pemerintah dalam bentuk pembagian Raskin, BLT atau SLT, pemberian dana kompensasi BBM, Program BOS bagi sekolah dan madrasah sebagai bukti agar kita terhindar dari sebutan “pendusta agama” sebagaimana Firman Alloh dalam QS. Al-Maa’un ayat 1-3 :
أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي
يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١ فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي
يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ ٢ وَلَا يَحُضُّ
عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ ٣
“1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama
2. Itulah orang yang menghardik
anak yatim
3. dan tidak menganjurkan memberi
makan orang miskin”
- Secara filosofis menyembelih hewan Qurban harus jadi pelajaran bagi kita bahwa betapa pentingnya membunuh sifat-sifat bahimiah sifat-sifat hewan yang kadang-kadang melekat pada diri manusia.
- Sebagai bukti ketaatan dan ketaqwaan kita kepada Alloh SWT, sebab yang sampai kepada Alloh SWT bukan darah dan dagingnya melainkan ketaatan dan ketaqwaan kita kepadanya. QS Al-Hajj ayat 37 :
لَن يَنَالَ ٱللَّهَ
لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقۡوَىٰ مِنكُمۡۚ كَذَٰلِكَ
سَخَّرَهَا لَكُمۡ لِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
٣٧
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan
Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang yang berbuat baik.”
- Mensyi’arkan ajaran-ajaran Nabi Ibrahim AS yang telah meletakan dasar-dasar kehidupan yang mulia di muka bumi ini sampai saat ini bukti-bukti kebesarannya makin tampak. Untuk itu marilah kita mengingatkan kembali akan do’a-do’a Nabi Ibrahim AS yang merupakan sendi-sendi kokoh bagi kita yang hidup pada masa kini. Tak kurang dari permohonan Nabi Ibrahim AS kepada Alloh, yaitu :
a.
Nabi Ibrahim AS memohon agar negaranya aman dan tentram
terhindar dari peperangan, perpecahan dan berbagai konflik lainnya yang akan
mengganggu stabilitas negaranya. Negara yang tidak aman dapat mengganggu segala
aspek kehidupan bangsa, perekonomian terganggu, pendidikan bisa terhenti,
ibadah pun tidak akan tentram, pemerintah pun akan capek mengurus berbagai
konflik yang tidak pernah selesai, berbagai forum telah dibentuk termasuk Forum
Kerukunan Antar Umat Beragama, tujuannya adalah agar negara ini aman dan
tentram.
b.
Nabi Ibrahim AS berdo’a agar diri dan keluarganya
dijauhkan dari berbagai bentuk kemusyrikan, dari menyembah berhala, sebab
berhala-berhala itu telah banyak menyesatkan umat manusia. Nabi Ibrahim peduli
ketauhidan, peduli pendidikan agama bagi generasi penerusnya yang akan
menggantikan dirinya, meneruskan ‘aqidah yang benar yang jauh dari penuhanan
kepada selain Alloh SWT.
c.
Nabi Ibrahim AS berharap dapat menempatkan anak
keturunannya di lembah yang tidak ada pepohonan, tetapi disamping Baitulloh
akan menjadikan anak cucunya mau mendirikan shalat. Betapa pentingnya
pemukiman-pemukiman dilengkapi dengan sarana peribadatan, agar penghuninya
senantiasa melakukan shalat, senantiasa mengabdi kepada Alloh SWT.
d.
Nabi Ibrahim AS mendo’akan pula agar hati setiap manusia
ada keinginan untuk berkunjung ke Mekkah, inilah yang menyebabkan kita semua
ada keinginan untuk menunaikan Ibadah Haji bahkan inginnya bebrapa kali.
e.
Nabi Ibrahim AS tidak lupa berdo’a pula agar negerinya
bisa mendapatkan rezeqi dalam berbagai macam buah-buahan agar mereka senantiasa
syukur kepada Alloh SWT. Nabi Ibrahim AS berharap perekonomian umatnya
meningkat. Nabi Ibrahim AS peduli harta bagi umatnya, peduli ekonomi yang kuat,
karena dengan ekonomi yang kuat dan maju, kita mampu membangun negeri ini,
pendidikan anak akan meningkat, tidak ada lagi anak jalanan yang meminta-minta
diangkot-angkot dan bis kota, tak ada lagi gelandangan yang terlunta-lunta,
semuanya merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakatnya. Kemiskinan bisa
terjadi karena kebodohan, kebodohan bisa pula akibat kemiskinan, belum lagi
berbagai musibah seperti tsunami dan gempa bumi, banjir dan longsor telah
menjadi penyebab bertambahnya jumlah rakyat miskin di negeri ini. Sebaliknya,
kesejahteraan akan menunjang ibadah kita, sehingga kita bisa zakat, bisa
qurban, bahkan tidak sedikit dengan hartanya bisa menunaikan Ibadah Haji.
Yang terakhir beliau berdo’a agar dirinya, Ibu dan Bapaknya serta
seluruh orang-orang mu’min mendapatkan ampunan Alloh di hari hisab nanti yaitu
hari kiamat.