MASJID AGUNG AL-FATHU KABUPATEN BANDUNG



TEKS KHUTBAH ‘IDUL FITHRI 1431 H/2010 M

Judul                 : Kembali Kepada Fitrah
Oleh                  : Drs. H. Chaerul Baridien, M.BA., MM


Allahu Akbar .............. 3 x
Hadirin Jama’ah ‘Idul Fithri Rahimakumullah
Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, kita telah dapat melaksanakan shalat ‘Id, dan kita telah menyelesaikan ibadah shaum satu bulan lamanya dengan harapan ibadah  kita beserta amalan-amalan ibadah lainnya diterima Allah SWT dan kita menjadi orang-orang yang benar-benar bertaqwa, hal ini sesuai dengan tujuan ibadah shaum, sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Adapun ciri-ciri taqwa difirmankan dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 133-134 :

۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ١٣٣ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٣٤
“133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Menurut ayat tersebut tidak kurang dari enam (6) ciri orang yang bertaqwa yaitu :

  •  Infaq Dikala Senang atau Susah

Infaq merupakan bagian dari kehidupan muttaqin, banyak orang-orang yang kaya tetapi lebih banyak lagi orang-orang yang miskin hidupnya.
Hal tersebut memerlukan partisipasi dari mereka yang memiliki kelebihan harta karena pada harta mereka ada hak orang-orang miskin dan peminta-minta. Dalam Al-Qur’an surat Adh-Dhariyat Ayat 19 :

وَفِيٓ أَمۡوَٰلِهِمۡ حَقّٞ لِّلسَّآئِلِ وَٱلۡمَحۡرُومِ ١٩
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”

Infaq atau membelanjakan harta di jalan Allah dapat berupa shadaqah, zakat fithrah/mal dan berbagai bantuan lainnya yang pada halikatnya adalah implementasi dari hasil ibadah shaum.

  •  Menahan Amarah

Orang yang taqwa harus mampu menahan hawa nafsu, karena nafsu itu akan mendorong seseorang untuk berbuat kejahatan. Al-Qur’an surat Yusuf ayat 53 :

۞وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِيٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٥٣
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.”

  •  Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Tidak ada manusia yang tidak pernah salah, tetapi sebaik-baik orang yang bersalah adalah mau bertaubat. Bertaubat dari dosa dan kesalahan terhadap Allah SWT dengan beristighfar, sedangkan dosa antara manusia adalah dengan cara saling maaf-memaafkan.

  •  Dzikrullah bila Berdosa

Seseorang yang bertaqwa bukan yang bersih tanpa dosa akan tetapi jika berbuat dosa segera berdzikir mengingat Allah, sadar bahwa yang dilakukan itu bertentangan dengan aturan-aturan Allah, sadar bahwa dirinya sendiri dengan berbagai perbuatan yang akan menyiksa dirinya sendiri baik di dunia maupun di akhirat kelak. Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41-42 :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا ٤١ وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا ٤٢
“41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya
42. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.”

  •  Istighfar

Istighfar merupakan ciri orang yang bertaqwa. Rasulullah SAW yang paling taqwa tidak kurang dari 70 x beristighfar setiap hari, apalagi kita harus lebih banyak lagi beristighfarnya. Berbagai keuntungan akan didapat oleh mereka yang mau beristighfar antara lain mereka tidak akan disiksa di akhirat kelak. Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 33 :

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ ٣٣
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampu.”

  •  Menghentikan Perbuatan Dosa

Inilah yang disebut taubatan nasuha yang diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an surat At-tahrim ayat 8 :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). "

Hadirin jamaah ‘Idul Fithri Rahumakumulloh
Shaum Ramadhan adalah ibadah yang berfungsi sebagai pembersih kotoran yang melekat pada diri seorang muslim, karena terseret ajakan nafsu dan godaan syetan yang selalu menyertai setiap insan. Bila seorang muslim telah mampu melaksanakan ibadah shaum dengan baik, maka ia akan menemukan kembali jati dirinya yang selama ini hanyut dibawa hawa nafsunya, yaitu firman Allah yang dianugrahkan kepada manusia. Allah SWT Berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 30 :

فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٣٠
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Jadi menurut ini, fitrah itu adalah agama yang lurus, ‘Idul Fithri berarti kembali kepada ajaran dan nilai Islam, sebab adanya istilah kembali berarti telah meninggalkan, mungkin diantara kita selama satu tahun ke belakang meninggalkan nilai-nilai ajaran islam, maka segeralah kembali kepada ‘Idul Fithri ini.

Allahu Akbar 3 x Walillahilhamd
Hadirin Jama’ah ‘Idul Fithri Rohimakumulloh
Momen ‘Idul Fithri ini kita jadikan titik tolak kembali untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran islam dalam rangka Hablum Minallah dan Hablum Minannas, serta mematangkan diri kita dalam kesadaran hidup sebagai orang yang beragama. Sebab hidup dan kehidupan beragama itu bukanmenampilkan nafas dan nilai-nilai agama secara seremonial, bukan hanya hafal saja tentang ajaran dan pelajaran agama, tetapi lebih ditekankan kepada aspek kematangan kualitas pengamalan dan kesadaran dalam beragama.

Ada 2 (dua) aspek akhlak dalam diri manusia, yaitu akhlak mahmudah dengan sifat-sifatnya dan akhlak madzmumah dengan sifat-sifatnya pula.
Akhlak mahmudah dengan sifat-sifatnya adalah akhlak yang baik/terpuji yang perlu dipelihara dan dikembangkan antara lain :
a.     Sifat pemaaf, berlapang dada terhadap kekeliruan/kehilafan orang lain serta tidak menyimpan rasa dendam/sakit hati dalam pergaulan antar manusia.
b.     Sifat ihtiram, yaitu saling hormat-menghormati dan menghargai, sapan santun, tawadlu dalam tutur kata, sikap dan laku perbuatan.
c.     Kemudian sifat silaturahmi, sebagai usaha untuk menyambung, mengikat, dan menjalin kasih sayang atau tali persaudaraan antara sesama.

Akhlak madzmumah dengan sifat-sifatnya adalah akhlak yang jelek/tercela yang harus dihindarkan dari diri kita antara lain ;
a.     Sifat mubazir ; mengeluarkan atau menggunakan sesuatu secara berlebihan dan tidak pada tempatnya.
b.     Sifat baghyu ; berbuat dzalim, dengki, sakit hati terhadap orang lain.
c.     Sifat buhtan (pembohong) berbohong dengan cara mengada-ada, mengarang-ngarang yang sebenarnya tidak ada.

Hadirin Jama’ah ‘Idul Fithri Rohimakumulloh
Tidak kurang dari 5 (lima) fitrah yang kita semua harus kembali kesana sebagai bukti keberhasilan shaum kita, yaitu :

  •  Fitrah bertuhan

Sebagaimana Firman Allah surat Al-‘Araaf 172 :

وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا غَٰفِلِينَ ١٧٢
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"

  •  Fitrah Mulia

Sebagaimana Firman Allah surat Al-Isra ayat 70 :

۞وَلَقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِيٓ ءَادَمَ وَحَمَلۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ كَثِيرٖ مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيلٗا ٧٠
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

  • Bersih dari Dosa 
  • Fitrah Berakhlak Mulia 
  • Fitrah Berinteraksi Sosial

 Derajat taqwa merupakan tujuan utama dalam melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan ini. Oleh karena itu ibadah shaum dan ibadah-ibadah lainnya baik malam maupun siang hari semoga akan diterima oleh Allah SWT, sehingga kita termasuk kepada umat Nabi Muhammad SAW yang memperoleh kemenangan dan kebahagiaan. Semoga kita termasuk kepada golongan orang-orang yang mampu mempertahankan dan meningkatkan ibadah serta amaliyah di bulan syawal dan di bulan-bulan lainnya amin.

Related Post :